COACHING Part 1
![Gambar](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIZzEAIfwyPW1kaylXgwdAFuhG7RwZCiDQK9pRNu_5726lY-5pB0RrPfB53Wb8bCPwxquVhFITRQuwEsZoPEToNARu6berbWpxWDlaU-lLcc8ZFfuAniP5pGUXUqEjoq24qocBl2YQBKSP/s320/photo6291657554681506761.jpg)
izin diskusi Pak Arry, Bu Henny dan rekan2, Terkait Stigma coaching yg terjadi di lingkungan kami, selama pandemi ini lumayan challenging.. 1. Coaching hanya cocok dengan generasi millenial Sikap Antagonis : biarkan yg muda-muda yg turun atau saya mah usiannya sudah tak muda lagi. - Ketika usia atasan usianya lebih muda, ia melihat bawahan yg lbh tua jadi sungkan - Ketika bawahan usianya lebihh tua, ia merasa punya kendali Qustion : hal apa yg perlu disadari atasan dan bawahan semacam ini, utk mendapatkan interaksi dinamis? 2. Tidak bermanfaat dan hanya buang-buang waktu. Sikap Antagonis : padahal yg kami (tenaga operasionl) butuhkan saat ini adalah aksi nyata yg dicontohkan dng perbuatan. tentunya proses scram setiap hari ini, cukup menyita wkt atas jobdesk yg segera kami tuntaskan. - Qustion : metode yg tepat untuk meminimalisir wasting time dengan cara2 seperti ini? 3. Tidak ada topik yg dibahas/ mati gaya Sikap Antagonis : atasan hanya keppo utk target unit telah diselesai...